Untuk family baru nan mau mempunyai kediaman nyaman, jangan lewatkan tips membeli rumah jejak nan satu ini. Tips dan trik nan ada bisa dijadikan referensi agar tidak salah pilih. Mengingat ini adalah pengalaman pertama maka ada banyak perihal nan kudu di persiapkan.
Tidak kalah dnegan membangun rumah baru alias KPR rumah baru di perumahan, membeli rumah jejak tinggal pun kudu jeli. Jika Anda pandai memilihnya, bisa jadi bakal mendapatkan rumah dengan kualitas nan lebih bagus dengan nilai nan lebih murah.
Baca Juga : MANTAP! Simulasi Angsuran KUR BRI 2023, Pinjaman Rp50 Juta Hingga Rp150 Juta, BUNGA ENTENG
Untuk membeli rumah jejak tinggal nan berbobot Anda bisa mengikuti tips membeli rumah jejak berikut:
Survei Secara Langsung Maupun Online
Tips membeli rumah jejak nan kudu Anda lakukan pertama kali adalah melakukan survei. Survei secara langsung di lapangan maupun online lewat smartphone alias gadget.
Survei secara langsung di lapangan misalnya datang langsung ke daerah nan di inginkan. Melihat-lihat alias bertanya kepada masyarakat setempat apakah ada rumah nan bakal di jual. Atau bertanya langsung kepada teman, sanak kerabat apakah di daerah tertentu ada rumah jejak nan di jual.
Baca juga : JOS! Cara Pelunasan KUR BRI Bebas Resiko, KUR BRI 2023 Lunas Sebelum Jatuh Tempo Pakai Cara Ini
Selain langsung ke lapangan Anda bisa melakukan survei secara online terlebih dahulu. Ada banyak akun dan website tempat jual beli rumah bekas. Perhatikan satu persatu mulai dari facebook, Instagram meupun twitter. Atau bisa download aplikasi-aplikasi info jual beli rumah di android.
Memang survei menggunakan internet lebih mudah tidak kudu kemana-mana, tapi untuk melakukan pengecekan selanjutnya tetap butuh datang langsung. Selain itu tidak semua rumah nan dijual dipost lewat internet.
Baca juga : Berapa Cicilan KUR BRI 2023 Rp 100 Juta? Ini Besaran Angsuran dan Bunga Berikut Syaratnya
Survei Menggunakan Jasa Agen Sebagai Tips Membeli Rumah Bekas
Melakukan survei dengan menggunakan jasa pemasok merupakan salah satu tips membeli rumah jejak nan efisien. Karena para pemasok perumahan mempunyai banyak informasi mengenai rumah nan bakal dijual dan berpengalaman.
Biasanya ketika datang alias menghubungi pemasok perumahan, Anda bakal di tanya mengenai letak perumahan nan hendak di tinggali, biaya nan dianggarkan, dan beberapa kemauan lainnya. Ada beberapa rumah nan pastinya di jadikan pilihan.
Dengan beragam pilihan nan tersedia, Anda bakal lebih leluasa mendapatkan rumah impian. Biasanya pemasok perumahan juga dapat membantu masalah surat menyurat dan KPR jika mau melakukan KPR ke bank. Karena itu, jasa pemasok ini juga sangat membantu dalam proses membeli rumah jejak tinggal nan berkualitas.
Tentukan Rumah nan Diinginkan
Setelah melakukan survei banyak rumah tentunya Anda punya gambaran entah itu mengenai harga, lokasi, lingkungan, model dan sejenisnya. Dari informasi sini akhirnya Anda bisa mempertimbangkan rumah jenis apa, di mana dan kisaran nilai berapa nan mau dibeli.
Tentukan beberapa rumah nan di inginkan dan sesuai dengan anggaran agar dapat lebih konsentrasi untuk melakukan proses jual beli dan negosiasi. Selain itu, Anda juga bisa melanjutkan “menabung” jika sekiranya anggaran nan tersedia belum cukup.
Periksa Kondisi Fisik Rumah
Dalam membeli rumah jejak tentu kudu cermat. Hal nan kudu diperhatikan tidak hanya tampilan luar seperti cat nan tetap bagus. Perhatikanlah apakah rumah tersebut tetap kokoh dan layak untuk ditinggali. Perhatikan juga sirkulasi udara, sinar serta saluran air nan digunakan.
Perhatikan kondisi listrik nan di gunakan apakah selalu hidup 24 jam, alias apakah ada bagian rumah nan lembab lantaran tidak tersentuh sinar matahari. Bagaimana letak sumur artesis alias pompa air sumur, jika berjarak kurang dari 10 meter dari septi tank maka kemungkinan besar air nan di gunakan tidak layak pakai lantaran bakal terkontaminasi.
Baca juga, Inilah Rahasia Agar Cicilan KPR Cepat Lunas
Jika Anda tidak mengerti tips membeli rumah jejak nan kondusif adalah lakukanlah survei berbareng orang mahir seperti tukang alias teknisi. Intinya adalah orang nan mengerti mengernai tatanan gedung rumah.
Periksa Lingkungan Sekitar Sebagai Tips Membeli Rumah Bekas
Selain gedung bentuk nan layak tinggal, Anda kudu juga memperhatikan lingkungan sekitar. Seperti apakah lingkungan tersebut terkena banjir, apakah sering terjadi pencurian alias tindak pidana lainnya. Jangan sampai memilih rumah nan membikin penghuninya merasa tidak nyaman.
Selain itu jarak rumah dengan akomodasi umum juga bisa dipertimbangkan. Seperti sekolah anak, tempat ibadah, pasar, rumah sakit, tempat intermezo dan sejenisnya. Bisa juga mempertimbangkan tetangga, apakah Anda bakal nyaman tinggal di rumah dengan model tetangga nan ada.
Baca juga : Simulasi KPR BRI 2023 : Cek Link di Sini dan Persyaratan Pengajuan
Cari tahu juga variabel-variabel lainnya seperti kebisingan dan bauk nan tidak sedap. Biasanya ada beberapa daerah nan tingkat kebisingannya cukup tinggi. Contohnya perumahan nan ada di dekat bandara, alias rumah nan berada di dekat tempah pembuangan sampah.
Tanyakan Usia Efektif Bangunan dan riwayat renovasi
Tips membeli rumah jejak nan tidak boleh di tinggalkan adalah bertanya mengenai waktu rumah sejak didirikan. Sebagai patokan, untuk rumah nan usianya kurang dari 10 tahun bisa di bilang rumah baru. Rumah nan usianya antara 11-25 tahun bisa di bilang sedang. Sedangkan untuk nan usianya 25 tahun ke atas adalah rumah.
Semakin tua rumah tersebut, biasanya bakal semakin murah nilai nan harusnya di tawarkan. Hal ini berasosiasi dengan ketahanan dan akomodasi rumah nan juga mulai menua.
Yuk baca ulasan, Gen Z Mau Beli Hunian? Ini Rahasia Gaji UMR Punya Rumah Pribadi
Riwayat pembaharuan juga menjadi salah satu catatan nan kudu di ketahui. Dengan bagitu Anda bisa mengantisipasi biasanya terjadi masalah apa pada rumah. Bisa juga sebaai patokan ketika memang mau merenovasi rumah kembali.
Cek Surat Menyurat Sebagai Tips Membeli Rumah Bekas
Surat menyurat alias arsip rumah nan krusial di perhatikan dalam tips membeli rumah jejak ini adalah SHM dan IMB.
SHAM adalah singkatan dari Sertifikat Hak Miliki sedangkan IMB adalah Izin mendirikan Bangunan. Jika Anda tidak terlalu faham, bisa langsung melakukan pengecekan kelengkapan arsip tersebut di instansi pertanahan setempat. Atau bawa kawan dan kerabat nan memang mahir dalam urusan surat menyurat ini.
Biaya Fasilitas Lingkungan
Fasilitas umum nan ada di lingkungan tentu menjadi salah satu pertimbangan dalam membeli rumah. Yang perlu Anda tanyakan biasanya adakah biaya tambahan seperti biaya keamanan (satpam) dan biaya kebersihan (sampah)? Atau bisa juga biaya swadaya masyarakat seperti karang taruna, biaya kematian, dll sesuai tempat tinggalnya.
Setiap daerah mempunyai biaya nan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan Bersama. Maka dari itu perhatikan apakah Anda bisa untuk mengeluarkan biaya ini setiap bulannya.
Biaya Selainnya Saat Membeli Rumah Bekas
Ternyata ketika membeli rumah biaya nan kudu di keluarkan bukan hanya nilai rumah nan di beli. Maka dari itu tips membeli rumah jejak nan selanjutnya adalah menyediakan biaya untuk mengurus surat menyurat jual beli rumah.
Contohnya saja pada saat pengecekan sertifikat di instansi pertanahan setempat. Anda kudu mengeluarkan biaya tambahan dalam mengecek apakah sertifikat rumah tersebut tidak berstatus di blokir, disita alias catatan lainnya.
Ada juga surat akta jual beli nan kudu diurus. Anda bisa mengurus surat ini di PPAT alias Pejabat Pembuat Akta Tanah. Secara norma Akta Jual Beli (AJB) di buat setelah pembeli telah melunaskan pembayaran.
Biasanya biaya AJB sekitar 1% dari nilai jual beli rumah dan dibayar sesuai kesepakatan. Apakah pihak nan membeli, nan menjual alias di bagi dua antara pembeli dan penjual.
AJB kudu ditanda tangani oleh pembeli dan penjual dihadapan PPAT setelah semua urusan bayar membayar telah selesai dan pembeli menunjukkan surat-surat original serta kwitansinya.
Jangan lupa untuk memastikan pihak penjual telah membayar PPh sebelum pembuatan AJB. Pembayaran PPh di lakukan di bank penerima penghasilan dan biasanya berbobot 5% dari nilai transaksinya.
Ada juga surat BPHTB alias Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan. Surat ini juga kudu di bayarkan dan selesai sebelum penandatanganan AJB di PPAT.
Baca ulasan, Jangan Lewatkan KPR DP 0 Persen, Kesempatan Anda Memiliki Rumah
Ada juga biaya kembali nama nan di tanggung oleh pembeli. Harganya tergantung dengan luas tanah dan pajak nan di bayarkan. Bersama biaya kembali nama biasanya ada biaya penerimaan negara bukan pajak (BPNBP) nan kudu di bayarkan.
Keuntungan Membeli Rumah Bekas
a. Harga Lebih Murah
Jika dibandingkan dengan rumah setipe dan satu lingkungan nan baru, rumah jejak biasanya di patok dengan nilai nan lebih murah. Hal ini lantaran rumah jejak sudah pernah di gunakan serta furnitur dan gedung nan ada bukan nan baru lagi. Tapi meskipun tidak baru, ada banyak furnitur dan gedung rumah jejak nan berkualitas.
b. Langsung Bisa Ditempati
Di banding dengan membeli perumahan nan kudu di bangun terlebih dahulu, rumah jejak biasanya sudah langsung bisa ditempati. Anda juga bisa melihat-lihat secara langsung gedung nan sudah ada. Apakah sesuai dengan kebutuhan dan kemauan alias tidak.
c. Dokumen Sudah Lengkap
surat menyurat rumah nan sudah pernah di tinggali biasanya sudah komplit dan jelas. Anda hanya perlu melakukan kembali nama dan mengurus surat lain seperti IMB dan SHM ke PPAT terdekat.
d. Bisa Teliti untuk Mendapat Rumah nan Konstruksinya Bagus
Jika mengikuti tips membeli rumah jejak nan telah di sajikan di atas dan beruntung, bisa jadi Anda bakal mendapatkan bangunan rumah nan bagus. Konstruksi nan bagus ini bisa jadi secara tampilan sudah tua, tapi secara ketahanan bisa di adu dengan rumah nan baru dibuat.
Apalagi jika rumah jejak tersebut di buat untuk rumah tinggal pribadi alias rumah hari tua. Biasanya pemilik bakal memilih dan menggunakan bahan-bahan berbobot bagus untuk membangunnya.
Meski tidak terlihat baru dan sudah pernah di huni rupanya ada banyak kelebihan nan bisa Anda dapatkan dari membeli rumah bekas. Tips membeli rumah jejak pun tidak sesulit nan biasanya di pikirkan oleh orang-orang.
Proses dan kerepotan dari survei hingga resmi membeli rumah jejak nyaris sama dengan proses membeli rumah baru. Maka dari itu, kenapa tidak jika memang mampunya membeli rumah bekas. Apalagi untuk rumah-rumah jejak nan berbobot nomor 1 tapi bisa di dapatkan dengan nilai miring.
Baca yuk, Cara Menabung untuk Membeli Rumah Bagi Karyawan nan Baru Bekerja
Itulah tips membeli rumah jejak untuk family baru. Meski belum bisa mendapat nan baru, semoga mendapatkan rumah nan di inginkan dan bisa menjadi tempat pulang nan nyaman untuk seluruh personil keluarga.